KARAWANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang terus bergerak dinamis mematangkan mesin birokrasinya guna menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks. Langkah strategis ini kembali dipertegas oleh Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, S.E., saat melantik dan mengambil sumpah jabatan 18 pejabat baru di lingkungan Pemkab Karawang.
Upacara yang berlangsung khidmat di Aula Husni Hamid pada Jumat (14/11/2025) ini bukan sekadar ritual pergantian personel semata, melainkan sebuah manifestasi dari komitmen daerah untuk melakukan penyegaran organisasi secara menyeluruh. Bupati Aep menekankan bahwa pelantikan ini adalah upaya fundamental untuk membentuk karakter birokrasi yang jauh lebih responsif dan adaptif.
Paradigma Baru: Birokrasi yang Lincah
Dalam pidato pengarahannya yang tegas dan visioner, Bupati Aep Syaepuloh menggarisbawahi bahwa jabatan yang diemban para pejabat baru ini menuntut adanya pembuktian kinerja yang konkret dan terukur. Ia menegaskan tidak ingin visi dan misi RPJMD hanya berakhir sebagai dokumen statis di atas kertas, melainkan harus diterjemahkan menjadi pelayanan yang dirasakan rakyat.
"Tugas utama seorang pejabat adalah menjadi eksekutor perubahan. Kita butuh birokrasi yang solutif, bukan yang mempersulit. Ubah rencana menjadi realitas, dan transformasi realitas tersebut menjadi kemajuan daerah."
— H. Aep Syaepuloh, Bupati Karawang
Konsep "Miskin Struktur, Kaya Fungsi"
Pelantikan ini juga menjadi momentum bagi Pemkab Karawang untuk menyelaraskan diri dengan kebijakan nasional tentang efisiensi organisasi. Bupati Aep menjelaskan filosofi birokrasi masa depan Karawang yang mengadopsi prinsip "Miskin Struktur, Kaya Fungsi". Artinya, organisasi dibuat seramping mungkin agar lincah, namun fungsinya dimaksimalkan untuk produktivitas tinggi.
3 Instruksi Khusus Bupati
Runtuhkan Ego Sektoral: Tidak ada lagi sekat antar dinas. Semua harus bekerja terintegrasi sebagai satu tim.
Stop "One Man Show": Tidak ada tempat bagi gaya kerja "Superman". Yang dibutuhkan adalah "Superteam" yang solid.
Bijak Bermedia Sosial: Gunakan media sosial sebagai sarana edukasi kinerja dan transparansi publik, bukan untuk narasi kontraproduktif.
Menutup sambutannya, Bupati mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah suci yang harus dijaga dengan integritas. Jejak karya tulus para pejabatlah yang kelak akan dikenang oleh masyarakat Karawang sebagai warisan kebaikan.